Lereng muria – Hari Raya Idul Fitri atau lebih terkenal dengan sebutan Hari Lebaran memiliki berbagai tradisi yang berkembang di masyarakat Muslim Indonesia. Tradisi tersebut diantaranya adalah Buka Meja. Tradisi Buka Meja ini sudah umum terjadi di masyarakat yaitu menyediakan hidangan, jajan atau kue dan minuman di meja pada waktu Hari Raya Lebaran. Berbagai macam jajanan kering di letakkan di meja disuguhkan untuk para tamu yang datang bersilaturahmi.
Istilah Buka Meja ini sudah mulai dikenal di tahun 1970-an sampai sekarang. Pada jaman itu tidak setiap meja di ruang tamu tersedia toples atau kaleng berisi kue. Hal itu tentu saja berkaitan dengan daya beli masyarakat. Jajanan kering merupakan sesuatu yang langka. Andaikan ada hanyalah jajanan yang beredar pada tahun tersebut, yaitu kacang atom, criping ketela, criping pisang, kuping tikus, ganepo, kuping gajah, satelit, plintis, rempeyek, rengginang dan sakura.
Sedangkan pada era tahun 2000-an, hampir semua keluarga sudah mengadakan tradisi Buka Meja dengan berbagai macam jajanan yang kekinian. Jajan tersebut dapat dijumpai di pasar tradisional maupun swalayan di sekitar kita. Diantaranya adalah wafer, jelli, nastar, mlinjo, mente, aneka kue kaleng dan lain sebagainya. Bahkan kue tersebut jarang dimakan oleh tamu yang datang karena sang tamu juga memiliki jajan tersebut.
Jaman yang berubah maka tampilan dari jajan Buka Meja juga berubah. Termasuk minuman juga berubah. Jaman dahulu didominasi oleh limun atau sirup, pada jaman sekarang sudah berubah yaitu minuman bersoda dan air putih dalam kemasan. Bahkan ada yang membuat sirup tersendiri sesuai selera.
Yah, Buka Meja berkembang sesuai perubahan jaman yang tujuannya hanya memuliakan hadirnya Hari Lebaran serta menghargai para tamu yang bersilaturahmi di rumah.
Wartawan:ek
Editor:amt
