Lereng muria – tahun 1970-1980-an, di Desa Semirejo Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah masih berlangsung adat tradisi ketuwin. Tradisi ketuwin ini juga masih berlangsung di Kaliwungu Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Ketuwin berasal dari kata tuwi yang artinya mengunjungi, berkunjung dan menjenguk. Yang dikunjungi biasanya saudara yang lebih tua. Jadi, tradisi ketuwin adalah kebiasaan masyarakat Desa Semirejo mengunjungi saudara dan membawa makanan berupa nasi, lauk ikan bandeng, aneka lodeh dan sayur semur kepada saudara-saudari yang lebih tua atau orang tua. Tradisi ketuwin ini diadakan dalam rangka menyambut lahirnya Nabi Muhammad atau Maulid Nabi.
Pada masa itu, lauk yang populer adalah ikan bandeng. Ikan bandeng ini dimasak bacem kecap. Sehingga rasanya cenderung manis dan lezat.
Lodeh berlaku sebagai pelengkapnya yaitu mie goreng, kacang panjang, tempe kecambah, siyem dan lain sebagainya. Terkadang dilengkapi telur bacem atau telur rebus.
Tidak ketinggalan sayur semur yang bersantan juga menambah lengkapnya acara ketuwin ini. Semur ini dilengkapi dengan tempe dan tahu. Rasa semurnya cenderung manis lezat.
Sangat disayangkan tradisi ketuwin sudah semakin langka dan ditinggalkan oleh masyarakat. Hanya beberapa keluarga yang masih melestarikannya. Padahal sangat dalam makna spiritualnya yaitu bersedekah, bersilaturahmi, saling menghormati dan sekaligus memperingati lahirnya Nabi Muhammad.
Wartawan:ek
Editor:amt