Lereng muria – Tradisi nyekar atau tabur bunga di pemakaman merupakan hal yang biasa di Indonesia. Selain tabur bunga, budaya nyekar juga disertai doa untuk para leluhur yang sudah meninggal dunia. Budaya nyekar juga berlaku bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Pemakaman Umum Mbeji.
Pemakaman Umum Mbeji terletak di Dukuh Wono Semi Desa Semirejo Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Jawa Tengah. Pemakaman umum ini dipergunakan oleh 3 desa yang ada di sekitarnya yaitu masyarakat Dukuh Wonosemi Desa Semirejo, Dukuh Tambakmijen Desa Wonosekar, dan Dukuh Serut Desa Kedungbulus Kecamatan Gembong.
Pemakaman Umum Mbeji sangat ramai di kala mendekati Hari Raya Idul Fitri. Ratusan masyarakat dari 3 dukuh tersebut datang nyekar ke lokasi tersebut untuk mendoakan orang tua atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Di gerbang pemakaman sudah disediakan buku Yasin Tahlil dan kursi kecil untuk duduk para peziarah yang sedang berdoa. Selain itu disediakan fasilitas kran air di beberapa lokasi.

“Para peziarah yang nyekar di sini mulai ramai pada hari Jumat lalu (H-3 Idul Fitri) dan bertambah ramai pada hari Minggu ini (30/3/2025) yang masuk H-1 Idul Fitri,”tutur Sutarno yang bertugas menjadi juru kunci. “Baru saja jamaah Tahlil dari Dukuh Tambakmijen dan ini para peziarah yang nyekar dari Dukuh Serut juga mulai berdatangan. Kebiasaan warga sekitar sini, budaya nyekar lebih ramai menjelang Idul Fitri dibanding menjelang bulan Ramadhan,”imbuh Sutarno.
Kebiasaan masyarakat memang berbeda-beda dalam menjalani sebuah tradisi nyekar. Untuk Desa Semirejo dan sekitarnya akan marak apabila mendekati Idul Fitri karena para perantau juga mudik ke kampung untuk merayakan hari Lebaran.
Wartawan:ek
Editor:amt