Lereng Muria – Wayang kertas merupakan tiruan dari wayang yang kulit terbuat dari kulit kambing yang populer dengan sebutan wayang kulit. Wayang kertas ini dibuat mirip dengan wayang kulit yang sering dipakai oleh dalang dalam pertunjukaannya. Wayang kertas terbuat dari kertas kardus yang tebal dan diberi warna, ciri khas, karakter sesuai dengan tokoh dalam dunia pewayangan. Persamaan antara wayang kertas dengan wayang kulit adalah tokohnya diambil dari cerita Ramayana, Mahabarata dan carangan/karangan. Bedanya kalau wayang kertas untuk mainan sedangkan wayang kulit digunakan untuk pertunjukan acara tertentu. Diberbagai daerah wayang kertas masih banyak yang menjual di tempat umum terutama daerah Yogyakarta, Surakarta dan sekitarnya.
Untuk daerah Kabupaten Pati cukup sulit untuk menemukan penjual wayang kertas. Pada tahun 1980-an masih banyak dijumpai penjual wayang kertas setiap ada hiburan wayang kulit dan kethoprak. Pada tahun 2000-an penjual wayang kertas masih eksis berjualan di kala ada hiburan kethoprak dan wayang, tetapi penjualnya juga menyediakan makanan dan minuman. Jadi wayang kertas hanyalah tambahan saja. Di daerah Pati tahum 2015-an masih dijumpai penjual wayang kertas pada waktu sore hari yang berjualan di Perempatan Rogowangsan (sebelah selatan Simpang Lima Pati). Tetapi sekarang penjualnya sudah tidak ada lagi. Tahun 2020-an wayang kertas masih bisa kita jumpai di kala ada warga mempunyai kerja atau hajatan. Itu pun jumlah wayang kertasnya sangat terbatas jumlah dan tokohnya.
Selain acara hajatan, dapat pula menjumpai penjual wayang kertas di kegiatan Car Free Day (CFD) di Simpang Lima Aluun-Alun Kota Pati walaupun jumlah wayangnya sangat terbatas. Bahkan sekarang warga Pati dapat menjumpai wayang kertas di Toko Sumber Urip Jln. Kyai Saleh Pati. Di toko khusus mainan terlengkap di Pati ini dapat dijumpai wayang kertas dengan berbagai macam tokoh dan berbagai variasi harga. Harganya mulai Rp. 35.000 sampai Rp. 175.000. Tokoh yang dimunculkan mulai dari Pandawa, Punokawan, Kurawa, Ramayana, Limbuk dan lain sebagainya. Ternyata wayang kertas tidak lekang oleh zaman bahkan mulai merambah toko mainan modern. Penggemarnya berasal dari para pelajar SD-SMA yang mendapatkan tugas dari guru mapel Bahasa Jawa. Meskipun juga ada siswa yang menggemari wayang kertas karena memang dari hati kecilnya. Jadi wayang kertas tetap ada penjualnya selama masih ada yang membutuhkannya.
Wartawan Ek
Editor Linn
