Lereng Muria – Hidup itu harus bermanfaat untuk sesama atau dalam istilah lainnya memayu hayuning bawono. Inilah salah satu semboyan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate yang dipraktekkan oleh anggotanya dari Cabang Demak Pusat Madiun. Pada hari Kamis (29/6/2023) yang lalu anggota SH Terate Cabang Demak dipercaya untuk mengawal kirab 2 pusaka Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak.
Dua pusaka itu ialah Kiai Kotang Gondil Ontokusumo dan Kiai Carubuk. Anggota SH Terate membuat pagar betis untuk menjaga dan mengawal petugas pembawa minyak jamas yang ditugaskan. Penjamas ada 7 orang yang berasal dari keturunan Sunan Kalijaga. Ada sekitar 500 anggota SH Terate Cabang Demak dengan memakai seragam pencak silat berwarna hitam sabuk mori putih serta berpeci yang terlibat. Pesilat tersebut saling bergandengan tangan untuk mengamankan jalannya petugas penjamas menuju lokasi Makam Sunan Kalijaga. Pengawalan dimulai dari Pendopo Kasepuhan menuju ke Makam Sunan Kalijaga yang berjarak sekitar 200 meter. Begitu rombongan penjamas sudah sampai di Makam Sunan Kalijaga, pengawalan pun selesai.
Hanya beberapa orang yang diijinkan masuk ke Gedong Makam diantaranya Juru Jamas, R.H. Muhammad Cahyo Imam Santoso (Ahli Waris Sunan Kalijaga), Bupati Demak, Sekda Kabupaten Demak, Kapolres Demak, Dandim Demak, Ketua DPRD Demak dan Ketua SH Terate Cabang Demak. “Kami sangat berterima kasih masih dipercaya untuk mengawal acara Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga ini. Kami merasa bangga eksistensi SH Terate Cabang Demak Pusat Madiun diakui oleh masyarakat dan pemerintah. Ini wujud memayu hayuning bawono yang bisa kami sumbangkan untuk Kabupaten Demak,”tutur Ketua Cabang SH Terate Demak Wisnu Anggoro, M.Si kepada Lerengmuria.com mengakhiri wawancara.
Wartawan : Ek
Editor : Linn
