Lereng Muria – Tokoh wayang Cangik hanya dikenal dalam cerita pedalangan Jawa. Cangik adalah seorang emban atau abdi wanita di sebuah kaputren kraton atau pun kerajaan. Cangik berada di setiap kerajaan mulai jaman Lokapala, Ramayana sampai Mahabarata.
Cangik ini memiliki tubuh yang kurus ceking, berwatak jujur dan setia serta suara kecil selayaknya seorang perempuan. Dia selalu berpenampilan gembira, ceria dan lucu.
Cangik memiliki anak seorang gadis yang gemuk bernama Limbuk dengan suara berat selayaknya laki-laki tetapi halus. Limbuk ini selalu membawa sisir kemanapun berada.
Walaupun seorang abdi, Cangik memiliki wawasan yang luas di berbagai bidang diantaranya budaya, politik, ekonomi, ideologi, sosial dan hankam bahkan hal-hal yang bersifat supranatural. Oleh karena itu Cangik dan Limbuk digunakan sarana informasi, penerangan, sosialisasi dari berbagai pihak.

Dalam berkomunikasi keduanya menggunakan bahasa kerakyatan yang halus. Tidak jarang keduanya berdebat dalam menanggapi suatu masalah. Atau seringnya Cangik menasehati Limbuk sebagai anaknya yang sarat dengan pesan-pesan yang luhur dan bermanfaat.
Selain itu Cangik dan Limbuk juga menjadi sarana hiburan bagi para penonton, karena dalam sesi “Limbukan” (penampilan Cangik dan Limbuk) akan menampilkan pelawak dan penyanyi. Dan pastinya akan ada permintaan lagu atau tembang yang menjadi favorit atau lagi booming di masyarakat.
Wartawan:ek
Editor:dan