Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

KERIS KIAI BETHOK, SAKSI KONFLIK KASULTANAN DEMAK

Ilustrasi Keris Kiai Bethok milik Sunan Prawoto (Foto: Lazada)
Ilustrasi Keris Kiai Bethok milik Sunan Prawoto (Foto: Lazada)

Lereng Muria –    Raja Demak ke dua Pati Unus gugur pada tahun 1521 M ketika menyerang Portugis di Malaka. Digantikan oleh Sultan Trenggana salah satu putra dari Raden Fatah sultan Demak yang pertama.

Sebelum menjadi sultan, Pangeran Trenggana menyisihkan pesaing lainnya yaitu Pangeran Kikin atau Surowiyoto. Pangeran Kikin dibunuh oleh Raden Mukmin putra sulung dari Pangeran Trenggana. Kelak Pangeran Kikin mendapat julukan Pangeran Sekar Seda Lepen (bunga yang gugur di sungai) dikarenakan meninggal dunia di sungai di sekitar Lasem Rembang Jawa Tengah. Dan Raden Mukmin pada masa tuanya bergelar Sunan Prawata.

Pangeran Kikin memiliki putra bernama Arya Penangsang yang menjadi adipati di Jipang Panolan (sekitar Bojonegoro dan Blora). Karena pangeran Kikin dibunuh oleh Sunan Prawata, maka Arya Penangsang menuntut balas atas kematian ayahnya. Berangkatlah Ki Rangkut atau Soreng Rangkut utusan dari Arya Penangsang untuk membunuh Sunan Prawata.

Masuklah Ki Rangkut ke dalam kamar Sunan Prawata untuk melaksanakan tugasnya. Malam itu Sunan Prawata berhasil dibunuh tetapi istrinya ikut terbunuh juga. Maka dengan menggunakan keris Kiai Bethok, Sunan Prawata berhasil membunuh Ki Rangkut utusan Aria Penangsang.

Di sinilah Kiai Bethok menjadi saksi bisu konflik di Kasultanan Demak pada waktu itu. Bahkan fragmen tersebut diberikan secara detail di kesenian kethoprak di Indonesia terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sekarang, dimanakah keris Kiai Bethok milik Sunan Prawata tersebut? Banyak versi jawabannya. Yang jelas hanya Tuhan yang tahu.

Wartawan:ek

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya