Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

MINDRING DI KAMPUNGKU

Ilustrasi mindring memikul dagangannya (Foto:Kompasiana)
Ilustrasi mindring memikul dagangannya (Foto:Kompasiana)

Lereng Muria –       Penulis mencoba menceritakan fenomena profesi mindring pada tahun 1980-an di Dukuh Wonosemi (Semi) Desa Semirejo Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Pada seputar tahun tersebut sudah ada mindring yang masuk Desa Semirejo dan sekitarnya. Yang penulis jumpai, mindring tersebut tidak berasal dari Jawa Barat seperti pada umumnya. Tetapi berasal dari wilayah Kabupaten Pati. Beberapa nama mindring yang mengais rejeki pada waktu itu, diantaranya Mas Jojok, Mas Parmin dan Pak Sabar.

Mas Jojok memiliki postur tubuh sekitar 156 cm, berkumis, berjanggut dan memelihara godek di wajahnya. Mas Jojok ini berasal dari Desa Gembong, sekitar 3 km ke arah barat dari Desa Semirejo. Warga sering menyebut Mindring Selasa karena datang menagih angsuran pada hari Selasa.

Berbeda dengan Mas Parmin, mindring yang satu ini lebih muda usianya dan lebih tinggi posturnya. Tinggi badan sekitar 165 cm. Kalau Mas Parmin ini menagih pada hari Rabu, tetapi sebutannya tetap Mindring Parmin.

Uniknya, dua mindring dari Gembong ini kalau menagih angsuran sudah mengucapkan kode yang berbunyi “dring-dring”. Yang berarti mindring sudah datang, para pelanggan siap mengangsur atau mengambil barang lagi.

Berbeda dengan Pak Sabar. Mindring ini berasal dari Pati, orangnya berimur sekitar 57 tahun. Setiap kali datang, Pak Sabar membawa karyawan yang memikul barang dagangannya. Pak Sabar dalam menagih angsuran tidak mengucapkan kode-kode tertentu. Pak Sabar mengunjungi pelanggan setiap hari Kamis. Pak Sabar ini pribadi yang halus dan sopan.

Sampai kapan para mindring ini beroperasi di Desa Semirejo dan sekitarnya? Penulis juga tidak tahu pasti. Hal ini dikarenakan tahun 1992, penulis melanjutkan sekolah di Kota Semarang.

Wartawan:ek

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya