Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

TRADISI RUWAHAN-MEGENGAN SAMBUT RAMADHAN DI MANGUNREKSO PATI

Ilustrasi Tradisi Ruwahan di Desa Mangunrekso Pati (Foto: IDM Times)
Ilustrasi Tradisi Ruwahan di Desa Mangunrekso Pati (Foto: IDM Times)

Lereng Muria –     Halo semua…! Kali ini aku akan sedikit bercerita tentang kegiatan di daerahku yang dilakukan menyambut bulan Ramadhan. Biasanya sebelum bulan Ramadhan di tempat tinggal ku, tepatnya Desa Mangunrekso Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati Jawa Tengah, diselenggarakan kegiatan Ruwahan dan Megengan.

Ruwahan ini kegiatan semacam berdoa bersama di mushola atau masjid terdekat dengan membawa nasi dan beberapa lauk atau lebih dikenal dengan istilah berkat. Biasanya sebelum acara ini dimulai diawali dengan kirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal baru setelahnya dilanjut dengan acara tahlil dan makan bersama.
Yang dimakan adalah berkat yang dibawa dari rumah. Karena berkat tersebut termasuk porsi besar maka tidak mampu menghabiskan dan pasti ada sisa. Sisa dari berkat tersebut dibawa pulang lagi untuk dimakan oleh anggota keluarga yang lain. Kegiatan Ruwahan ini dilalukan pada hari ke 15 bulan Ruwah atau pertengahan bulan Sya’ban (13/2/2025).
Sedangkan tradisi Megengan dilaksanakan satu hari sebelum bulan Ramadhan atau sebelum puasa (28/2/2025). Kegiatan yang dilakukan pun sama yaitu membawa berkat ke masjid atau mushola terdekat. Mengirim doanya berbeda dengan Ruwahan yaitu para jamaah mengirim doa untuk para leluhur dengan menuliskan nama leluhurnya di kertas dan disertai dengan infaq seikhlasnya. Pemimpin doa membacakan satu persatu kertas yang bertuliskan nama orang tua dan kerabat yang sudah meninggal secara urut. Setelah itu dilanjutkan tahlil bersama-sama.
Selesai tahlil dilanjutkan menikmati betkat yang dibawa dari rumah. Apabila nasi berkat tidak habis maka dibawa kembali ke rumah.
Biasanya kegiatan Megengan ini dilaksanakan sekitar pukul 17.00 lalu dilanjut dengan sholat Maghrib berjamaah. Kegiatan ini merupakan sudah rutinan yang dilakukan setiap tahunnya.
Tujuannya agar terjalin kedekatan yang lebih harmonis, meningkatkan rasa kebersamaan dan bersosialisasi serta bersilatutahmi. Dan mendoakan para leluhur yang sudah meninggal dunia.
Nah. itu tadi sedikit cerita tentang kegiatan Ruwahan dan Megengan yang dilakukan didaerah tempat tinggalku. Semoga dengan apa yang saya sampaikan bisa menambah wawasan atau informasi bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Kak Dyah Ayu (Jurnalis SMAN 3 Pati)

Editor:and

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya