Logo Lerang Muria Baru 500px Hitam

DILOMPATI HARIMAU SUMATRA, LANGSUNG PULANG KAMPUNG

Ilustrasi petani sedang menyadap getah karet dengan posisi merunduk
Ilustrasi petani sedang menyadap getah karet dengan posisi merunduk

Lereng Muria- Perantau dari Pulau Jawa pada tahun 1980-1990 sangat banyak berdatangan di Pulau Sumatra. Ada yang berangkat secara pribadi, ada juga yang mengikuti program transmigrasi. Banyak diantara mereka menetap dan menjadi penduduk di pulau tersebut. Bahkan membentuk perkumpulan yang bernama Pujakusuma yang artinya Putra Jawa Kelahiran Sumatra. Meskipun ada beberapa yang gagal merantau di pulau Sumatra dan kembali ke Pulau Jawa. Yang gagal diantaranya Sen (almarhum) yang pada waktu masih berumur 37 tahun merantau ke Sumatra.

Ilustrasi perkebunan  karet  di Sumatra yang sering dijumpai harimau
Ilustrasi perkebunan karet di Sumatra yang sering dijumpai harimau

Sebenarnya sudah lama Sen merantau di pulau tersebut dimulai sekitar tahun 1970-an. Pada tahun 1980-an berangkat lagi dan bekerja di hutan karet sebagai penyadap getah (_nderes karet_).  Sen bekerja sepert biasanya, berangkat pagi pulang menjelang sore. Tetapi hari itu tidak seperti biasanya, hatinya terasa gelisah dan tidak tentram. Ketika matahari  semakin ke ufuk barat, Sen  sedang jongkok mengambil getah karet di ember. Tiba-tiba dari arah belakang dilompati harimau seukuran anak sapi (_gudel_). Harimau loreng tersebut melompat sambil mengaum dan jatuh tepat di depan Sen yang masih belum tersadar apa yang terjadi. Berdiri sambil memandangi hewan liar tersebut sampai hilang di balik pohon karet yang berjajar. Begitu si loreng berlalu, Sen baru sadar kalau baru saja dilompati harimau. Dalam hati bergumam, beruntung  tidak diterkam  dari belakang oleh harimau. Jadi masih dapat melihat sinar matahari sore alias masih hidup. Tanpa pikir panjang langsung kembali ke pondok tempat menginap bersama teman yang lain. Spontan dalam hatinya muncul kerinduan yang luar biasa terhadap keluarga di kampung halaman. Teringat anak istri yang hidup di Kabupaten Pati Jawa Tengah. Dengan berbekal gaji yang belum seberapa ijin pulang untuk ketemu keluarga tercinta di kampung.  Apabila terlintas ingatannya terhadap peristiwa dilompati harimau hatinya miris dan berdiri bulu romanya disertai keringat dingin meluncur.  Rasa ketakutan dan kekawatiran yang luar biasa. Beruntung masih dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sampai akhir hayatnya, Sen tidak berani merantau lagi ke Sumatra dan bekerja sebagai tukang kayu serta memelihara ternak sapi di rumah.

 

Wartawan : EK

Editor : Fafa

Spesial Produk Kopi

Berita Lainnya