Nasi gandul memberi kesan tersendiri bagi Hendrawan Chandra (23 tahun), mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Mahasiswa asal Kabupaten Wonosobo tersebut datang ke Kota Pati sebagai panitia Turnamen Futsal Nawasena pada hari Sabtu-Minggu (18-19/5/2024) di GOR Pesantenan Puri Kota Pati. Ketika malam hari mahasiswa tersebut melihat puluhan lapak penjual nasi gandul khas Pati yang berjajar di sekitar Halte Puri Pati. Dengan rasa penasarannya mahasiswa semester 6 PJKR tersebut mencoba mencicipi rasanya. “Saya penasaran kenapa diberi nama nasi gandul, mungkin nasinya digantung digandul ya. Ternyata tidak nasinya tidak digantung mas,”tutur Hendrawan sembari tersenyum kepada wartawan Lerengmuria.com di GOR Pesantenan Puri Pati (19/5/2024). Disinggung soal rasa, mahasiswa tersebut mengungkapkan bahwa cita rasa nasi gandul lezat dan cenderung manis. “Rasanya lezat dan agak manis. Tadi lauknya pakai kikil, jadi tambah lezat dan nikmat,”imbuhnya. Memang rasa penasaran Hendrawan terobati dengan kelezatan rasa dari nasi gandul yang dihidangkan dengan alas daun pisang. Bahkan selama di Pati Hendrawan membeli dua kali di malam hari. Untuk sekedar diketahui diberi nama nasi gandul karena dihidangkan nasinya tidak menyentuh piring karena dialasi dengan daun pisang. Pendapat lain menyatakam bahwa pada jaman dahulu penjual gandulnya keliling membawa angkringan untuk meletakkan nasi, sayur, lauk dan perlengkapannya. Sehingga apabila diamati seperti tergantung (gemandul) ketika dipikul oleh penjualnya.
Wartawan : Ek
editor : Linn